
I. Dasar Teori
2. Ukuran keragaman
Ukuran keragaman merupakan ukuran untuk menyajikan bagaimana sebaran dari data tersebut. Ukuran keragaman menunjukkan bagaimana kondisi sebuah data menyebar di kelompok data yang kita miliki. Hal ini memungkinkan kita untuk menganalisis seberapa jauh data-data tersebut tersebar dari ukuran pemusatannya. Bila sebaran datanya rendah, ini menunjukkan bahwa data tersebar tidak jauh dari pusatnya. Bila sebarannya jauh ini menunjukkan bahwa data tersebar jauh dari pusatnya.
2. Quartiles Range
Rentang Quartiles atau rentang kuartil merupakan ukuran penyebaran yang membagi data menjadi 4 bagian. Sesuai dengan namanya, kuartil membagi data menjadi 25 persen di setiap bagiannya.
Ada 3 jenis nilai kuartil yang perlu kita tahu :
- Q1 atau kuartil bawah yang memuat 25 persen dari data dengan nilai terendah·
- Q2 atau kuartil tengah, yang membagi data menjadi 2 bagian sama besar 50 persen terkecil dan 50 persen terbesar. Q2 juga memiliki nilai yang sama dengan median.
- Q3 atau kuartil atas yang memuat 25 persen dari data dengan nilai tertinggi.
3. Persentil
Persentil merupakan ukuran penyebaran yang membagi data menjadi 100 bagian yang sama besar.
4. Desil
Desil merupakan ukuran penyebaran yang membagi data menjadi 10 bagian sama besar.
5. Varians
Varian merupakan ukuran seberapa jauh menyebar dari nilai rata-ratanya. Semakin kecil nilai varians, maka semakin dekan sebaran data dengan rata-rata. Dan semakin besar nilai varian, maka semakin besar sebaran data terhadap nilai rata-ratanya.
6. Standar deviasi
Standar deviasi merupakan ukuran laindari sebaran data terhadap rata-ratanya. Bila anda menggunakan varians, maka nilai yang anda dapatkan sangatlah besar. Nilai ini tidak mampu menggambarkan bagaimana sebaran data yang sebenarnya terhadap rata-rata. Untuk mendapatkan nilai yang lebih mudah diinterpretasikan, standar deviasi adalah ukuran yang paling tepat. Standar deviasi menghasilkan nilai yang lebih kecil dan mampu menjelaskan bagaiman sebaran data terhadap rata-rata.
7. Skewness
Skewness merupakan ukuran yang menunjukkan bagaimana kemencengan sebuah data terhadap rata-ratanya. Skewness juga bisa dikatakan sebagai ukuran ketidaksimetrisan sebuah data.
- Sk > 0 artinya kurva dikatakan menceng kanan (positif)
- Sk = 0 artinya kurva normal
- Sk < 0 artinya menceng kiri (negat)
8. Kurtosis
Kurtosis merupakan ukuran yang menunjukkan bagaimana keruncingan sebuah data di dalam distribusinya. Kurtosis biasa disebut juga sebagai derajat keruncingan. Kurtosis dihitung dengan formula momen keempat dari rata-rata.
- Nilai kurtosis = 3, artinya data memiliki distribusi normal
- Nilai kurtosis > 3, artinya data memiliki distribusi leptokurtic (lebih runcing)
- Nilai kurtosis < 3 artinya data memiliki distribusi platikurtik /lebih rata (Yuva, 2019).
II. Microsoft Excel
Jenis Kelamin = 1 : Laki-Laki
= 2 : Perempuan
Pendidikan = 1 : SD
= 2 : SLTP
= 3 : SLTA
= 4 : D3
= 5 : S1
III. SPSS
SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan untuk analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah dipahami untuk cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah yaitu dengan menggunakan pointing dan clicking mouse SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya sistem operasi windows. SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru sekarang).
Untuk menginput data, buka Program SPSS melalui Start - Programs- IBM SPSS Statistic. Maka setelah itu muncul tampilan yang belum ada datanya, dimanapada tampilan tersebut terdapat 2 menu tampilan yaitu data view dan variabel view, seperti pada Gambar 2 dan Gambar 3.
SPSS Data Editor
Data editor adalah window yang bersama output window pwertama kali keluar pada saat pertama kali dioperasikan SPSS for window. Window ini berwujud kotak-kotak peregi sejenis tampilan spreadsheet yang berfungsi sebagai sarana pemasukan data, penghapusa , pengurutan dan berbagai pengolahan data aslinya.
SPSS Data Editor terdiri dari dua tab sheet, yaitu: Data View dan Variable View.
a. Data View
Gambar 2. Tampilan Data View
Data View adalah tab sheet yang menampilkan nilai data yang sebenarnya atau label nilai yang didefinisikan. Pada tab sheet inilah, anda mengentri data ke SPSS.
Diatasnya terdapat menu-menu seperti File, Edit, View, Windows, dan Help seperti halnya menu-menu umum pada aplikasi under Windows lainnya. Menu-menu utama SPSS adalah:
1. Data
Menu ini menampilkan submenu untuk melakukan perubahan-perubahan data, seperti mengurutkan data, memisahkan isi file dengan kriteria tertentu, menggabungkan data, etc.
2. Transform
Menu untuk transformasi data, seperti menghitung variabel data, mengubah data, merangking data, etc.
3. Analyze
Menu yang menjadi pusat pengolahan data, seperti mengolah statistik deskriptif, regresi, korelasi, etc.
4. Graphs
Menu untuk menampilkan data dan hasil pengolahan data dalam bentuk grafik dan chart, seperti bar charts, histogram, scatter diagram, etc.
5. Utilities
Menu pelengkap dalam pengoperasian SPSS, seperti menampilkan informasi variabel, mendefinisikan dan menampilkan variabel data, etc.
b. Variable View
Variable View adalah tab sheet yang menampilkan kamus metadata di mana setiap baris mewakili sebuah variabel dan memperlihatkan nama variabel, jenis data (misal: numeric, string, date), lebar cetak, dan berbagai karakteristik lain.
Menu yang tersedia dalam Variabel View diantaranya:
1. Name. Kolom ini untuk memberikan informasi tentang nama variabel data. Nama variabel yang kita tuliskan di sini akan muncul pada Data View. Beberapa aturan penamaan variabel:
- Nama variabel maksimal 8 karakter.
- Nama diawali dengan huruf (tidak bisa dimulai dengan angka), sisanya dapat berisi huruf, angka, titik, atau simbol @, #, _, atau $. Kosong dan karakter khusus lain (misal: ! , ? , ‘ , dan *) tidak dapat digunakan.
- Nama tidak bisa berakhir dengan titik dan tidak harus diakhiri dengan garis bawah “_”.
- Nama variabel harus unik; duplikasi tidak diperbolehkan.
- Nama-nama variabel tidak case sensitif, “Nama”, “nama”, dan “naMa” semua dianggap sama.
2. Type
Kolom ini untuk memberikan jenis variabel data yang digunakan, apakah Numeric, String (data berupa karakter, misal “Nama”), Date, etc. Klik ikon dalam kolom Type maka akan muncul dialog box Variable Type. Pada dialog box ini, kita dapat mengubah jenis data dan juga lebar kolom (Width) dan jumlah angka desimal (Decimal Places). Secara default, SPSS memberikan jenis data numeric dengan lebar 8 digit dan 2 angka desimal di belakang koma.
3. Label
Kolom ini menunjukkan tambahan informasi dengan memberi label pada variabel data yang kita inginkan. Misalnya:
variabel: ”barang” kita beri label: ”nama barang”
variabel: ”X” kita beri label ”Permintaan”
variabel ”Y” kita beri label ”Ramalan Permintan”
Pemberian label dapat membantu dalam interpretasi hasil analisis (output) karena definisi output lebih jelas.
4. Value.
Kolom ini untuk memberikan label string yang diterapkan untuk nilai numeric tertentu, biasanya untuk data yang bersifat ordinal dan interval, misal angka 1 untuk laki-laki dan angka 2 untuk perempuan. Klik ikon pada kolom Values maka akan muncul dialog box Value Labels. Misalnya untuk variabel ”gender” kita akan mendefinisikan ”jenis kelamin” dengan memberi label: Isi [Value] dengan angka 1 dan [Label] dengan “Laki-laki” lalu klik [Add], kemudian ulangi langkah-langkah tersebut untuk jenis kelamin “Perempuan“—lihat Gambar 6. Nantinya pada variabel gender, kita tidak perlu menuliskan laki-laki dan perempuan melainkan cukup mengisi 1 untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan.
5. Missing
Kolom ini menunjukkan nilai yang hilang (missing value) dalam data (jika ada). Responden dapat menolak untuk menjawab pertanyaan tertentu, mungkin tidak tahu jawabannya, atau mungkin menjawab dalam bentuk lain. Jika anda tidak mengidentifikasi data ini, analisis anda mungkin tidak memberikan hasil yang akurat. Klik ikon pada kolom Missing maka akan muncul dialog box Missing Values. Pada form Discrete, isi angka yang akan dijadikan pengganti missing value, misal: 9, 99, 999, etc. Jika kita memilih angka 9, maka setiap ada data yang tidak diisi (missing value) angka 9 yang harus diisikan, jangan dibiarkan kosong.
6. Columns
Kolom ini menunjukkan lebar kolom. baik jenis data numeric maupun string, lebar maksimal 255 digit.
7. Align
Kolom ini menunjukkan posisi data pada tiap cell. Terdapat tiga pilihan posisi data, yaitu: left, right, dan center.
8. Measure
Kolom ini menunjukkan jenis ukuran data yang digunakan. Terdapat tiga pilihan atas, yaitu: Scale, Nominal, dan Ordinal.
9. Role
Kolom ini digunakan untuk menentukan peranan variabel dalam melakukan analisis data, yang mana terdapat 5 pilihan yaitu Input, Target, None, Partition dan Split.
Setelah mengetahui ketentuan disetiap menunya, kemudian data yang di Excel disalin ke SPSS yaitu pada Data View
Variabel Pertama
Nama Variabel : Responden
Type : String (karena pada variabel ini menggunakan huruf bukan angka)
Width : 35
Decimal : 0 (Tidak menggunakan desimal pada data type string)
Label : Nama Responden
Value : None
Missing : None
Coloum : 14 (disesuaikan dengan jumlah karakter terbanyak)
Align : Left (akan lebih baik jika data yang bertype string dibuat rata kiri)
Measure : Nominal (untuk data string dipilih measure nominal atau bisa disesuaikan)
Variabel Kedua
Nama Variabel : Jenis Kelamin
Type : Numeric
Width : 8 (bisa disesuaikan dengan jumlah karakter)
Decimal : 0 (pada data ini tidak menggunakan desimal
Label : Jenis Kelamin
Value : "1" untuk Laki-Laki dan "2" untuk Perempuan
Missing : None ( informasi mengenai jenis kelamin diketahui)
Coloum : 8 (bisa disesuaikan)
Align : Center (lebih baik data bertipe numerik di buat rata tengah)
Measure : Nominal (Untuk measure jenis kelamin termasuk data skala dan nominal)
Variabel Ketiga
Nama Variabel : Umur
Type : Numeric
Width : 8
Decimal : 0 (tidak menggunakan decimal pada data ini)
Label : -
Value : None (tidak ada pengkodean)
Missing : None (data informasinya diketahui)
Coloum : 8 (bisa disesuaikan)
Align : center
Measure : Scale ( karena umur merupakan data berskala ratio)
Variabel Keempat
Nama Variabel : Pendidikan
Type : Numeric
Width : 8 (bisa disesuaikan)
Decimal : 0 (data ini tidak menggunakan decimal)
Label : -
Value : "1" untuk SD, "2" untuk SLTP, "3" untuk SLTA, "4" untuk D3, "5" untuk S1
Missing : None (data informasi diketahui)
Coloum : 8 (bisa disesuaikan)
Align : Center
Measure : Ordinal (karena pendidikan merupakan skala ordinal)
Variabel Kelima
Nama Variabel : Pendapatan
Type : Numeric
Width : 8
Decimal : 0
Label : -
Value : None
Missing : 9999 (informasi data pendapatan ada yang tidak diketahui)
Coloum : 8
Align : Center
Measure : Scale
Variabel Keenam
Nama Variabel : Konsumsi
Type : Numeric
Width : 8
Decimal : 0
Label : -
Value : None
Missing : 9999 (informasi data konsumsi ada yang tidak diketahui)
Coloum : 8 (bisa disesuaikan)
Align : Center
Measure : Scale
Setelah semua data sudah sesuai kemudian untuk mendapatkan data output maka diklik Analyze - Descriptive Statistics - Descriptive. Maka akan muncul tampilan seperti Gambar 6 berikut:
IV. PENUTUP
Dengan menggunakan metode Statistik SPSS makadapat memberikan informasi inti dari kumpulan data, seperti ukuran pemusatan data (mean dan median), ukuran penyebaran (rannge, interquartil range, standar deviasi, varians, minimum, dan maksimum), ukuran kurtosis, dan skewness serta representasi piktorialnya.
https://yuvalianda.com/statistik-deskriptif/
Komentar
Posting Komentar